Selain itu, Kepala BKPM juga menyatakan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mendukung rencana investasi tersebut dan menjamin ketersediaan suplai bahan baku yang akan disediakan oleh PT Freeport Indonesia minimal 800 ribu ton per tahun.
Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, turut menyatakan dukungannya atas kerjasama BKPM dengan China ENFI dalam proyek peleburan tembaga tersebut.
Menurut dia, pengelolaan usaha pertambangan, termasuk pengelolaan mineral memiliki ciri modal yang padat, teknologi tinggi, dan adanya ketidakpastian. Oleh karena itu dibutuhkan kajian yang sangat mendalam, sehingga keekonomiannya dapat terhitung secara baik.
“Dengan adanya kerja sama dengan pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini diwakili oleh BKPM dengan ENFI, kami harap dapat memberikan nilai tambah pembangunan fasilitas pemurnian tembaga yang kompetitif di Indonesia, pengelolaan industri berbasis tembaga lebih berkembang, dan mendorong industri lain demi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya. (Sumber :Liputan6.com)