“Dan paling kurang menarik lagi adalah tingkat kenaikan rata-rata upah per tahunnya, Indonesia kenaikan upah rata-rata 8,7 persen. Dan ada tarif-tarif lain, yang kita belum bisa bersaing dengan negara-negara di ASEAN lainnya,” jelas Lukman. Untuk harga lahan, menurut Lukman perbandingan harga di Indonesia dengan negara lain masih jauh. Dia mencontohkan harga lahan di Indonesia bervariasi antara Rp 3,5 juta sampai Rp 4 juta per meter. Sementara di Vietnam harga tanah per meter hanya Rp 1,27 juta. Kemudian bidang usaha di Indonesia dengan 5 negara ASEAN, sebanyak 20 bidang usaha di Indonesia tutup, sedangkan bidang usaha terbuka dengan persyaratan ada 495 bidang usaha.
“Jadi totalnya ada 515 bidang usaha yang diatur. Kalau kita lihat di negara-negara lainnya, minim sekali. Ini yang menjadi daya tarik berkurang,” jelas Lukman.
Adapun Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi, Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Elen Setiadi menjelaskan, memang di awal tahun 2006, Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia dengan Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina relatif sama. Namun keempat negara 4 negara ASEAN tersebut, melakukan regulasi perubahan penanaman modal, sementara Indonesia tidak. “Ini lah yang menyebabkan, jika dibandingkan, mereka mengalami peningkatan investasi dari PMA PMA. Kita tidak terlalu cepat menangkap peluang investasi ini,” ucap Elen.(Sumber Berita:KOMPAS.com