“Sangat menyakitkan kalau kita lihat bagaimana prospek emas di Indonesia menjadi salah satu supply yang besar. Dan dalam kondisi seperti ini harga emas sangat baik. Karena itu kita memberanikan diri untuk masuk ke dalam lahan eks-Freeport,” tuturnya.
Blok Wabu merupakan salah satu wilayah tambang Freeport Indonesia yang dikembalikan kepada pemerintah pusat pada 2015 lalu. Hal ini dilakukan Freeport sebagai upaya dari kewajiban penciutan lahan operasi tambang perusahaan.
Saat itu luas lahan tambang Freeport mencapai 212.950 hektar, lalu sesuai permintaan pemerintah, wilayah diciutkan menjadi 90.360 hektar. Mengutip dari berbagai sumber, Blok Wabu memiliki luas 10.700 hektar dan potensi sebesar 4,3 juta ton bijih emas berkadar emas (Au) 2,47 gram per ton.
Saat ini Antam disebutkan sedang memproses Kompensasi Data Informasi (KDI) dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM guna memperoleh data spesifik tentang Blok Wabu ini.
Berdasarkan keterangan ESDM, Kompensasi Data Informasi merupakan gabungan dari data dan prospek di mana harga KDI dihitung berdasarkan data dan informasi luas wilayah, tipe deposit, status wilayah, dan jarak loading/trans shipment. Harga KDI WIUP/WIUPK Eksplorasi ditetapkan berdasarkan Formula Perhitungan Harga KDI yang diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal Kepmen ESDM Nomor 1805.K/30/Mem/2018.(Sumber Berita:CNBC Indonesia )