Pada 10 Februari, komunitas yang terkena dampak mengajukan petisi ke Mahkamah Agung Federal yang menyerukan untuk membatalkan persetujuannya atas perjanjian penyelesaian yang ditandatangani oleh Vale dan pemerintah negara bagian Minas Gerais.
Mereka mengatakan bahwa mereka yang terkena dampak berhak untuk terlibat langsung dalam negosiasi dengan persyaratan yang sama. Selain itu, penyelesaian tersebut tidak mencapai tujuan utamanya, yaitu untuk menjamin pemulihan ekonomi, sosial dan lingkungan atas kerusakan moral dan ekonomi kolektif yang disebabkan oleh jebolnya bendungan tailing Vale di tambang Córrego de Feijão.
Gubernur negara bagian Romeu Zema telah meyakinkan mereka bahwa semua pihak yang terkena dampak akan dilibatkan dalam proses tersebut dan bahwa suara mereka akan didengar.
Namun kelompok yang mengajukan petisi mengatakan bahwa para korban, perwakilan mereka, dan komite terkait telah meninggalkan negosiasi tentang penyelesaian sejak Oktober 2020.
Sementara negara akan menerima hampir 27 miliar reais (US $ 5 miliar), mereka yang terkena dampak hanya akan menerima 9 miliar reais (US $ 1,6 miliar), perbedaan yang mereka anggap tidak masuk akal. Dan jumlah yang disisihkan untuk pembayaran bantuan darurat tidak cukup untuk menutupi semua komunitas yang terkena dampak, tidak termasuk sekitar 20.000 orang.
Gerakan untuk Korban Dam, salah satu organisasi yang mengajukan petisi ke pengadilan, telah menunjukkan bahwa Komite Penyelidikan Parlemen Brumadinho, yang mengawasi negosiasi penyelesaian Brumadinho, tidak diberitahu tentang ketentuan perjanjian dan oleh karena itu tidak dapat menganalisis penyelesaian akhir.
Komite baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan para korban dan mengatakan akan menjadwalkan audiensi publik dengan mereka yang terkena dampak dan perwakilan dari pemerintah negara bagian Minas Gerais, departemen kehakiman negara bagian, kantor kejaksaan umum dan kantor ombudsman.
Kemal Özkan, asisten sekretaris jenderal IndustriALL, mengatakan, IndustriALL Global Union sangat marah atas ketidakadilan bagi para korban Brumadinho.
“Tidak ada jumlah uang yang dapat meringankan rasa sakit yang diderita oleh begitu banyak orang. Kami berdiri dalam solidaritas dengan semua yang terkena dampak dan akan terus berjuang sampai keadilan ditegakkan.” katanya seperti dilansir industriall-union.org, Selasa (16/2/2021).
Sebelumnya, Gerakan untuk Korban Bendungan (MAB) mengutuk fakta bahwa orang-orang yang terkena dampak bencana tidak dilibatkan dalam pembicaraan, karena itu menyiratkan bahwa kesepakatan rahasia akan dicapai, yang tidak adil dan hanya akan menguntungkan Vale. Demikian IndusriALL Global Union mengabarkan. (*/RedKBB) Sumber Berita :Kantorberitaburuh.com )